Senin, 24 Agustus 2009

Malam pertama Ramadhan

hari itu ada janji sama teman (suherman) untuk ke kampus ngurus KRS (padahal hari itu (jumat 21 agustus 2009) harus masuk PPL, tapi tidak apalah sekali-sekali bolos),

seperti biasa saya jemput suherman di tempat tinggalnya (Pelita Asri Gowa), sebelum berangkat saya telpon dulu, dia bilang “Ok, kesini saja sodara, sy sudah siap”, tapi kenyataannya setelah sampai di sana dia belum mandi (doh), akhirnya saya tunggui dia mandi dulu (masak ke kampus tidak mandi lagi, seperti hari-hari sebelumnnya,:D)

sementara menunggu Herman selesai mandi, tiba-tiba ada telpon dari sepupu untuk antar dia ke terminal Daya, saat itu sudah jam 10.30, akhirnya saya suruh Herman cepat-cepat, kamipun menuju tempat tinggal sepupu (Manuruki), setelah sampai di sana dia belum ada di tempat (ya.., nungguin sajalah), sekitar jam 11.00 diapun datang dan kamipun langsung berangkat (Herman kutinggal di tempat itu (Manuruki) sendirian, karena dia tidak mau juga berangkat sendiri ke kampus pake motorku).

Karena sudah mau masuk waktu shalat jumat, sepupukupun bilang “ndak usah antar ke terminal, sampai urip saja, biar saya naik pete-pete ke Daya”, dalam hati saya “*untunglah kalo begitu*”.

Ringkas cerita aja, habis ngantar saya kembali ke tempat di mana Herman menunggu, saat itu sudah pukul 12.00, kamipun putuskan untuk shalat jumat dulu sebelum ke kampus, selesai shalat jumat kami berangkat ke kampus, dalam perjalanan ke kampus ada telpon dari teman yang PPL di kantor DIKNAS minta dibawakan anti virus karena komputer di kantornya terkena virus (biasa... kalo pengguna sistem operasi jendela alias WinDowS). untung perjalanan ke kampus melewati kantor tersebut yang terletak di Hertasning, jadi ndak menganggu arah perjalanan.

Sampai di DIKNAS langsung saja saya kasih anti virus McAfee (anti virus andalan saya kalo pake OS windows), setelah itu sayapun sama Herman melanjutkan perjalanan ke kampus.

Sekitar jam 1.30 sampai juga di kampus, langsung naik ke ruangan jurusan, tapi (doh) tidak ada orang sama sekali, “ya.. kita tunggu saja di lab” kataku, (kebetulan laboratorium Teknik Informatika berhadapan dengan Ruangan jurusan TI), kamipun masuk di lab (untung Herman tidak lupa bawa kunci lab), nyalakan AC, satu komputer server, dan putar lagu religi (biasa besoknya kan sudah hari pertama Ramadhan :D).

sementara asyik di lab, datang Ainul sama Imran, ya.. baguslah kalo begitu, supaya tidak bosan menunggu kamipun CCB (Cerita Campuru Attu) :D. Mungkin karena sudah bosan cerita yang tidak ada ujungnya, Ainulpun mengeluarkan modem + telkomselflash miliknya, akhirnya koneksi ke internet, sayapun minta supaya disharing (walaupun cuma satu batang sinyal GPRS), kamipun (saya sama Ainul) sudah bisa ngeplurk dan facebook (biasa kecanduan plurk sama FB) :D.

Sementara itu Imran sama Herman sudah tertidur (mungkin bosan menunggu), sekitar pukul 3.30 sore, orang yang ditungu-tunggu tidak datang. sayapun sudah bosan apalagi dengan koneksi internet yang sangat lambat menambah rasa ngantuk saya, kuputuskan untuk shalat asar dulu baru menyusul Herman sama Imran tidur :D.

Setelah salat asar, saya cari tempat untuk tidur, ya tidak terasa (beberapa menit kemudian) sayapun tertidur (sementara Ainul masih tetap setia online).

Setelah terbangun.., wah.. sudah jam 5.45. “kenapa tidak bangunin kami Ainul” kataku. Kami berempat meninggalkan kampus (untung gedung belum ditutup). Karena beda jalur tempat tinggal kami berpisah, saya sama Herman ke Gowa, Ainul sama Imran ke Makassar.

Celakanya dalam perjalanan menuju tempat tinggal Herman (Pelita Asri Gowa), ternyata jalanan macet total, “lebih baik ke rumah saya saja dulu, sudah azab magrib” kataku..., “OK” kata Herman, saya putar arah motor (untung belum terjebak masuk ke area macet, jadi masih bisa langsung mutar arah).

Setelah sampai di rumah dan shalat magrib, duduk-duduk sebentar sambil menikmati lengkeng, oleh-oleh dari lampung kemarin (kebetulan masih ada). Sekitar jam 7.00 “kita lanjutkan perjalanan?, mungkin sudah tidak terlalu macet” kataku..., seperti biasa Herman mengiakan saja. Kamipun melanjutkan perjalanan.

Sampai di sana ternyata macetnya tambah parah.., dan celakanya saya sudah terjebak dan tidak bisa kemana-mana, mau putar arah sudah tidak bisa (doh), akhirnya diikuti saja macet yang tidak aja ujungnya. Penumpang pete-pete saya liat sudah pada turun dan memutuskan untung jalan kaki saja, mungkin karena itu maka Herman berbisik pada saya “lebih baik saya jalan kaki juga, karena kalo nungguin ini sampai jam 1 malam mungkin kita belum sampai-sampai juga” (jarak antara tempat tinggalnya kira 5 KM dari lokasi macet). “tapi bagaimana cara saya kembali, kita sudah terjebak macet” kataku, “disana ada lorong kecil, kamu bisa mutar disitu” kata Herman. “baiklah kalo begitu”. Sampai di lorong kecil yang dimaksud Herman, Dia turun dari boncengan dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki, sementara saya memutar arah, dan kembali berjuang melawan macet, saat itu sudah pukul 7.30 dan malam itu merupakan malam pertama shalat tarwih (besoknya puasa pertama).

Malam itu saya tidak bisa ikut tarwih berjamah di masjid karena baru bisa lepas dari jebakan macet sekitar jam 10.00. :-( (nasib Herman malam itu saya sudah tidak tahu, karena saya hubungi Hpnya tidak aktif), tapi besoknya dia sudah menghubungi saya.

Akhirnya hari itu tidak dapat apa-apa, KRS belum juga selesai, ditambah shalat tarwih pertawa secara berjamaah tidak bisa terwujudkan. :-(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar